Test Footer

Read more: http://madiuncool.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-blog-tidak-bisa-di-klik.html#ixzz2N4R84AKS

Sabtu, 23 Maret 2013

Kisah Mutiara dan Kerang Rebus

Saat kecil, cangkang kerang membuka dan menutup. saat itu pula butiran pasir akan masuk kedalam cangkang. kerang kecil menangis. Merasa betapa sakit pasir-pasir melukai dan menyesak kecangkangnya. Maka kerang kecil menanggis dan menjerit, “Duh, ibu sakit nian pasir-pasir ini. Perih sekali ibu…..”. Rintihan ini tak pernah berhenti beriring derai air mata yang terus mengalir. “Sabarlah anakku, kuatlah”, wasiat sang ibu. Tak semua anak kerang bisa melakukan dan terpilih, pasti ada yang tersisih. Waktupun menjawab. Menjadi saksi detik demi detik sakit sianak kerang. Waktu menyaksikan kesakitan itu pun tak lagi dirasai. Cangkang kerang terus membuka dan menutup. Dengan belas kasih, air mata kerang kecil membungkus pasir-pasir itu agar tak lari. Disimpannya ia dalam cangkang, Dileburnya rasa sakit dalam paduan kesabaran dan keikhlasan.
Di pengujung waktu. Manusia akan mengambil kerang-kerang itu. Seleksi terjadi. Kerang berisi pasir dipisah. Kerang biasa terpilah. Kerang berpasir dipoles mewujud menjadi mutiara. Sementara kerang biasa direbus sebagai menu makanan. Mutiara dipajang ditempat berkelas. Ditaruh ditempat terhormat. Sementara kerang rebus dipajang dipinggir jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar